Desa Ajakkang memiliki sejarah yang kaya dan kompleks. Dulu, Desa Ajakkang merupakan bagian dari Kerajaan AJATAPPARENG yang terdiri atas dua kerajaan kecil (lili). Pada abad ke-15, Kerajaan Gowa menguasai Kerajaan AJATAPPARENG secara menyeluruh. Berkat jasa Raja Bone, pada awal abad ke-16, Kerajaan Ajatappareng dan sekitarnya dapat bebas dari kerajaan Gowa. Sebagai tanda terimah kasih Ajatappareng, kerajaan lili antara sungai Batu Pute dan Sungai Lamelotasi (Sungai Takkalasi) diserahkan kepada Raja Bone sebagai rasa syukur. Untuk menngawasi pemberian Ajatappareng ini, Raja-raja menyerahkannya kepada Raja Soppeng, yang kemudian memberi nama Soppeng Riaja, artinya Soppeng Bagian Barat. Desa Ajakkang juga merupakan salah satu dari 54 Desa/Kelurahan yang ada di Kabupaten Barru, berada pada 17 Km sebelah utara Ibu kota Kabupaten Barru. Kata “Ajakkang” diambil dari kata “jakka” atau sisir, karena seorang anak raja dari kerajaan Luwu’ memisahkan diri dari kerajaannya dan ingin mencari tempat yang akan dipimpin sendiri olehnya.
